IDNPRO.CO, Jakarta – Kandungan antioksidan yang kaya membuat vitamin E menjadi salah satu faktor terbaik untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Meski banyak ditemukan dalam sejumlah makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari, beberapa orang bisa mengalami kekurangan vitamin E yang ditandai oleh sejumlah gejala khas.
Mengutip Healthline, remaja usia 14 tahun ke atas dan kelompok dewasa membutuhkan 15 miligram vitamin E per hari. Sementara ibu menyusui membutuhkan 19 miligram vitamin E per hari.
Kelompok anak disebut memiliki asupan vitamin E dalam jumlah berbeda seperti 6 miligram per hari untuk usia 1-3 tahun, 7 miligram untuk usia 4-18 tahun, dan 11 miligram untuk usia 9-13 tahun.
Kekurangan vitamin E umumnya terjadi jika Anda memiliki masalah kesehatan tertentu. Beberapa orang yang berisiko mengalami kekurangan vitamin E adalah mereka yang mengidap pankreatitis kronis, kolestasis (penyakit hati yang disebabkan aliran empedu tersumbat), penyakit Crohn, dan sindrom usus pendek.
Dalam beberapa kasus, kekurangan vitamin E juga terjadi karena kondisi genetik langka yang dikenal sebagai ataksia. Kondisi ini kemungkinan besar berkembang pada anak usia 5-15 tahun.
Berikut beberapa gejala kekurangan vitamin E mengutip Medical News Today.
1. Kelemahan otot
Vitamin E berperan penting untuk sistem saraf pusat. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan stres oksidatif yang membuat otot kian melemah.
2. Kesulitan koordinasi dan berjalan
Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan kondisi neuron Purkinje. Kondisi ini merusak kemampuan otak untuk mengirimkan sinyal kepada tubuh.
3. Mati rasa dan kesemutan
Kerusakan pada serabut saraf dapat mengganggu kerja saraf dalam mentransmisikan sinyal dengan baik. Hal ini umumnya terjadi karena kekurangan vitamin E. Kondisi ini disebut juga dengan neuropati perifer.
4. Kerusakan penglihatan
Kekurangan vitamin E dapat melemahkan reseptor cahaya pada retina dan sel-sel lain di mata. Seiring berjalannya waktu, kondisi ini dapat menghilangkan penglihatan.
5. Sistem kekebalan tubuh lemah
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kekurangan vitamin E dapat menghambat sel-sel kekebalan tubuh berkembang. Orang lanjut usia lebih berisiko mengalami hal tersebut.
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera kunjungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Tingkat vitamin E yang sangat rendah dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan yang dialami. Pengujian lebih lanjut akan membantu menentukan penyebab dan pilihan pengobatan.
Selain itu, perbanyak konsumsi makanan dan minuman bernutrisi jika Anda mengalami gejala kekurangan vitamin E. Beberapa makanan dan minuman di antaranya adalah minyak nabati seperti minyak gandum dan minyak zaitun, kacang-kacangan, biji-bijian, susu, serta sejumlah sayur dan buah mulai dari bayam, paprika merah, hingga alpukat.(*)
Cnnindonesia.com