IDNPRO.CO, Batam – Wali Kota Batam Muhammad Rudi menargetkan pemeriksaan terhadap 2.065 Orang Dalam Pemantauan (ODP) terkait corona virus disease (Covid-19) bisa selesai dalam satu pekan. Ia optimis karena alat bantuan dari Pemerintah Singapura telah tiba di Batam, Jumat (3/4).
“Dengan datangnya alat ini, mulai besok atau lusa kita sudah bisa mulai bekerja. Kita ingin ada pemeriksaan buat masyarakat Batam yang kita curigai terkena Covid-19,” kata Rudi di VIP Bandara Internasional Hang Nadim.
Adapun bantuan yang diberikan yaitu dua unit polymerase chain reaction (PCR) dan 20.000 test kit. Bantuan diserahkan langsung oleh Konsul Jenderal Singapura di Batam, Mark Low.
“Ada lebih dari 2.000 warga yang harus kita tes. Saya ingin dalam waktu seminggu selesai semua. Nanti dokter Didi (Kepala Dinas Kesehatan Batam) yang atur jadwalnya. Karena ada tahap kedua, termasuk pegawai institusi dan lain-lain,” papar Rudi yang juga menjabat Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam ini.
Rudi mengatakan semua pegawai Pemerintah Kota Batam dan BP Batam akan dites juga. Hal ini dilakukan agar selama bekerja di kantor, tidak ada rasa waswas. Karena sampai saat ini pegawai di lingkungan Pemko Batam menjalankan work from home atau bekerja dari rumah dengan sistem piket. Artinya setiap hari tetap ada pegawai yang datang ke kantor.
“Kita ingin permasalahan wabah di Kota Batam ini cepat tuntas. Terima kasih kepada Pemerintah Singapura yang telah memberikan bantuan. Dan kepada Konjen Singapura yang telah memfasilitasi kita. Ini bukan yang pertama tapi sudah 4-5 kali bantuan diterima,” tuturnya.
Menurut Rudi, alat tes ini akan diserahkan kepada Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam. Karena uji sampel akan dilakukan di laboratorium milik balai yang berada di bawah Kementerian Kesehatan RI ini.
Rudi berharap dengan hasil tes nanti bisa terlihat data sebenarnya penyebaran Covid-19 di Batam. Karena hasil bisa keluar lebih cepat, tidak harus menunggu antrean pemeriksaan swab di Litbangkes Jakarta.
Selain itu, ia berharap kepada masyarakat untuk tetap menerapkan social dan physical distancing. Tujuannya tak lain memutus mata rantai penyebaran penyakit yang menyerang sistem pernapasan tersebut.
“Kita akan membatasi pertemuan di tingkat kecamatan, bukan kota lagi. Social distancing, aturan terhadap keharusan menjaga jarak akan diperketat. Kita ingin masyarakat jaga diri,” sebut Rudi.
Terkait bantuan bahan pokok, pemerintah saat ini sedang mendata warga terdampak yang layak diberi bantuan. Selanjutnya akan dilakukan verifikasi sekaligus pencatatan data berupa nama, alamat, dan nomor telepon.
“Setelah itu dibuatkan SK. Mereka yang berhak akan dihubungi lewat HP untuk penyerahan sembako. Nanti pada saat penyerahan harus tetap diterapkan pengaturan social distancing,” tegasnya. (mcb/akh)