Alumni Unas Kritik Jokowi Soal Netralitas di Pemilu dan Bansos

Alumni dan mahasiswa Universitas Nasional (Unas) mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjaga netralitas dan tidak berpihak kepada salah satu pasangan calon (paslon) dalam Pilpres 2024. (foto: cnnindonesia)

IDNPRO.CO, JAKARTA –  Alumni dan mahasiswa Universitas Nasional (Unas) mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjaga netralitas dan tidak berpihak kepada salah satu pasangan calon (paslon) dalam Pilpres 2024.

Perwakilan alumni Unas Bergerak, Geri Permana mengatakan jika Jokowi ingin berpihak maka harus mundur dari jabatannya sebagai presiden.

“Kami meminta agar Presiden Jokowi ketika ia ingin melakukan keberpihakan terhadap salah satu paslon maka kami meminta dengan segala hormat agar mundur dari jabatannya sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan,” kata Geri di depan Kampus Unas, Jakarta Selatan, Jumat (9/2/24).

Geri menyebut pihaknya juga mengkritik pembagian bantuan sosial (bansos) yang dilakukan pemerintah. Menurutnya, bansos telah dipolitisasi oleh Jokowi.

Pasalnya, kata Geri, bansos berupa bantuan langsung tunai (BLT) untuk periode Januari-Maret 2024, akan diberikan sekaligus alias dirapel pada Februari.

“Jelang sebelum pemilu sudah digulirkan memang kami memandang ini sebagai bentuk politisasi yang menggunakan fasilitas negara atau keuangan negara untuk kepentingan pribadi, kelompok, atau keluarganya,” kata Geri.

Alumni dan mahasiswa Unas menggelar aksi di depan kampus, Jalan Sawo Manila. Mereka membawa sejumlah spanduk yang berisi kritikan terhadap Presiden Jokowi.

Gelombang aksi mahasiswa mulai bermunculan dalam beberapa hari terakhir, seperti di Jakarta, Yogyakarta, Makassar, hingga Bali. Mereka mengkritik Jokowi yang dianggap tak netral dalam Pilpres 2024.

Para mahasiswa ini juga mengecam Jokowi membawa demokrasi mundur dan mengkhianati reformasi.

Exit mobile version
https://idnpro.co/