Anies Bandingkan Kenaikan Gaji TNI-Polri Era SBY dan Jokowi, PD Khawatir

Foto: Kepala Bakomstra Demokrat Herzaky Mahendra Putra. (foto: detikcom)

INDPRO.CO, JAKARTA – Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan sempat membandingkan kenaikan gaji TNI-Polri masa Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Partai Demokrat mengaku khawatir dengan pernyataan Anies karena seharusnya tahu tentang tupoksi pejabat.

“Mas Anies kritiknya salah alamat. Ini yang kami khawatirkan sebenarnya, sebagai seorang calon presiden beliau ini seharusnya tahu dan bisa menempatkan diri mana yang menjadi tupoksi seorang presiden dan mana yang menjadi tupoksi seorang menteri. Konsep dasar kalau menteri adalah pembantu presiden saja beliau tidak bisa memahami, bagaimana nanti kalau beliau memimpin negeri ini,” kata Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, saat dikonfirmasi, Selasa (9/1/2024).

Herzaky menyebut seharusnya Anies Baswedan berbicara terlebih dahulu tentang masalah kenaikan gaji TNI-Polri era Presiden Jokowi kepada partai politik pengusungnya. Sebab, kata Herzaky, dua pengusung Anies merupakan partai pendukung pemerintahan saat ini.

“Kalau berbicara mengenai kenaikan gaji TNI-Polri di era Pak SBY dibandingkan Pak Jokowi, ya itu silakan berbicara dan mengkritik Pak Jokowi melalui teman-teman pendukung beliau yang ada di parlemen. Tapi saya belum pernah denger tuh teman-teman NasDem, teman-teman PKB yang pendukung utama Pak Anies, mengkritik kebijakan Bapak Jokowi. Kok tahu-tahu Mas Anies ini entah muncul dari mana bisa mengkritik Bapak Jokowi,” kata Herzaky.

“Sebenarnya ini Mas Anies ini nyambung apa tidak ya dengan parpol pengusungnya? Apa di dalamnya ada keretakan atau perbedaan pandangan ya? Saran kami tolong bertanya dulu lah kepada teman-teman pengusungnya daripada nanti tidak sinkron, malah membuka borok di dalam ke publik,” imbuh dia.

Herzaky menyebut capres yang diusung Demokrat, yaitu Prabowo Subianto, sudah membuktikan komitmennya dalam hal kesejahteraan prajurit. Prabowo sebagai Menteri Pertahanan, kata Herzaky, sudah melakukan sejumlah perbaikan.

“Kalau Pak Prabowo ya jelaslah, kalau komitmen beliau kalau bicara mengenai kesejahteraan prajurit beliau ini bukan hanya berkata-kata tapi sudah membuktikan. Di Kemhan beliau sudah lakukan banyak perbaikan untuk kesejahteraan prajurit,” ujarnya.

Herzaky menyebut Prabowo didukung Demokrat yang, kata dia, telah membuktikan diri berkomitmen dalam hal kesejahteraan TNI-Polri. Demokrat, kata Herzaky, memberi bukti bukan hanya omon-omon belaka.

“Apalagi mesti diingat, di Pak Prabowo ini ada Pak SBY, ada Demokrat, yang sudah terbukti selama 10 tahun di negeri ini telah menaikkan gaji TNI-Polri, meningkatkan kesejahteraan TNI-Polri, guru, jaksa, hakim dan para penegak hukum lainnya. Jadi jelas. Kami ini sudah memberi bukti, bukan hanya janji atau omon-omon belaka,” ujarnya.

Pernyataan Anies yang dimaksud terlontar dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Minggu (7/1/24) kemarin. Anies menyebut kenaikan gaji TNI-Polri era Jokowi tak lebih banyak dibanding era SBY.

Selain itu, Anies menduga kenaikan gaji TNI-Polri karena terkait Pemilu 2024.

“Tapi dari sisi kebijakan, menurut saya, lebih parah. Kenapa? Karena di era Pak SBY kenaikan gaji terjadi sembilan kali. Selama era ini hanya naik gaji tiga kali dan akan naik nanti tahun depan, karena menjelang pemilu mungkin naik gajinya,” kata Anies Baswedan. (*/Del)




Sumber: detikcom

Exit mobile version
https://idnpro.co/