Diserbu Roket, Militer AS Baku Tembak dengan Milisi Iran di Suriah

Baku tembak militer AS dan milisi sekutu Iran di Suriah menyebabkan sejumlah korban berjatuhan dari pihak milisi. (Photo: cnnindonesia.com)

IDNPRO.CO, Jakarta — Militer Amerika Serikat melancarkan serangan balik setelah diterjang serangan roket diduga diluncurkan oleh milisi yang bersekutu dengan Iran di Suriah pada Rabu (24/8).

Dua sumber pejabat AS mengatakan kepada Reuters insiden itu menyebabkan cukup banyak korban tewas dari pihak milisi Iran. Meski begitu, mereka tak menjelaskan soal adakah korban tewas dari kubu AS.

Baku tembak ini terjadi setelah serangan militer AS melancarkan serangan ke sejumlah fasilitas milisi-milisi Iran di Deir al-Zor, Suriah. Menurut Pentagon, berbagai fasilitas itu digunakan oleh para milisi sekutu Garda Revolusi (IRGC) elit atau angkatan bersenjata Iran untuk menargetkan personel koalisi pimpinan AS di Suriah.

Sementara itu, Iran membantah terkait situs-situs diduga basis milisi sekutunya yang ditargetkan AS di Suriah tersebut, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani pada Rabu.

Namun, Teheran mengecam keras serangan AS ke Suriah tersebut.

“Serangan AS terhadap infrastruktur dan orang-orang di Suriah merupakan pelanggaran kedaulatan dan integritas teritorial Suriah. Situs-situs yang ditargetkan tidak memiliki hubungan dengan Republik Islam (Iran),” kata Kanaani.

Seorang juru bicara militer AS mengatakan delapan jet tempur AS, empat F-16 dan empat F-15E, mencapai 9 target di Suriah. Juru bicara itu menambahkan bahwa tidak ada laporan mengenai korban sipil.

Di Gedung Putih, juru bicara Pentagon, John Kirby, mengatakan serangan AS di Suriah menargetkan gudang amunisi dan fasilitas militer lainnya.

“Seperti sebelumnya, kami tidak mencari eskalasi,” kata Kirby kepada wartawan di Washington.

Ini bukan pertama kalinya pesawat tempur AS menyerang pasukan yang didukung Iran di Irak dan Suriah. AS pernah menyerang fasilitas operasional dan penyimpanan senjata di dua lokasi di Suriah dan satu di Irak pada Juni tahun lalu.

Pasukan AS pertama kali dikerahkan ke Suriah di era pemerintahan Presiden Barack Obama guna melawan ISIS. AS pun bermitra dengan kelompok pimpinan Kurdi yang disebut Pasukan Demokrat Suriah. Ada sekitar 900 tentara AS di Suriah, kebanyakan dari mereka di timur.

Sementara itu, milisi yang didukung Iran mendirikan basis di Suriah demi mendukung Presiden Bashar al-Assad melawan pemberontak, termasuk Pasukan Demokrat Suriah, selama perang saudara berkecamuk di negara Timur Tengah itu.(*)

Sumber: cnnindonesia.com

Exit mobile version
https://idnpro.co/