Ekstrem, Korban Meninggal Covid-19 di Spanyol Lebih 20 Ribu Orang

IDNPRO.CO, Spanyol – Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan lockdown diperpanjang sampai 9 Mei.

Perpanjangan lockdown Spanyol 2 minggu itu diumumkan Sanchez pada Sabtu (18/4/2020), beberapa jam setelah jumlah korban meninggal Covid-19 melewati 20.000.

“Kita telah melakukan bagian tersulit melalui tanggung jawab dan disiplin sosial… kita melalui momen paling ekstrem,” ujar Sanchez dikutip dari AFP.

PM Negeri “Matador” tersebut juga mengingatkan, warga Spanyol tidak boleh lengah karena situasi negara masih rapuh.

Bincang bincang dengan Maria asal Spanyol terkait Covid-19.

Namun pembatasan yang diperpanjang ini akan sedikit dilonggarkan untuk memungkinkan anak-anak keluar mulai 27 April, kata Sanchez.

Sampai sekarang hanya orang dewasa yang boleh meninggalkan rumah untuk alasan tertentu, yaitu berangkat kerja, belanja makanan atau obat-obatan, mendapat perawatan medis, atau mengajak anjing jalan-jalan.

Lalu ada banyak permintaan untuk mengizinkan anak-anak keluar juga, seperti yang dilakukan sebagian besar negara lain.

Spanyol yang menerapkan lockdown sejak 14 Maret, telah mencatat 20.043 korban meninggal Covid-19, menurut angka terbaru dari Kementerian Kesehatan.

Jumlah korban corona di Spanyol adalah yang tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Italia.

Para pejabat kesehatan mengatakan, Spanyol telah melewati puncak wabah Covid-19 yang merenggut hingga 950 nyawa dalam sehari pada 2 April. Tekanan pun perlahan mereda di rumah sakit.

Penambahan kasus juga melambat dan jumlah korban corona dalam sehari terakhir di Spanyol adalah 565 orang, turun dari angka pada Jumat.

Kemudian jumlah pasien yang sembuh meningkat jadi hampir 75.000 orang, menurut pemberitaan AFP pada Sabtu (18/4/2020).

Akan tetapi dengan hampir 200.000 kasus Covid-19 yang dilaporkan, Sanchez memperingatkan bahwa dalam mengakhiri lockdown Spanyol akan “bijaksana dan progresif”.

“Jika perlu, kami akan memperkuat tindakan perlindungan lagi,” tegasnya.

Sengketa angka

Jumlah korban Covid-19 di Spanyol, yang hanya mencakup orang-orang yang dites positif, diperdebatkan di beberapa daerah.

Para pejabat mengatakan, ada ribuan orang lagi yang meninggal setelah menunjukkan gejala penyakit tanpa dites karena layanan kesehatan tidak cukup.

Catalonia melaporkan lebih dari 7.800 orang meninggal, sedangkan jumlah korban nasional di wilayah itu pada Sabtu tercatat lebih dari 3.800.

Fernando Simon koordinator darurat Kementerian Kesehatan dalam jumpa pers harian Sabtu mengatakan, karena langkah-langkah karantina yang ketat “tingkat penularan saat ini jauh lebih rendah”.

Data sekarang menunjukkan, setiap orang yang terinfeksi Covid-19 di Spanyol meneruskannya kepada kurang dari 1 orang lain, yang berarti penyakit ini tidak menyebar lagi.

Saat lockdown Spanyol dimulai, 1 orang bisa menulari hingga 3 orang lain.

Meski begitu, pemerintah mengindikasikan beberapa sektor ekonomi mungkin tidak akan pulih sebelum akhir tahun, dengan sektor pariwisata yang menjadi pertanyaan terbesarnya.

Wali Kota Madrid Jose Luis Martinez-Almeida kepada radio Onda Cero pada Sabtu mengatakan, tidak ada “acara massal” seperti konser atau pertandingan olahraga yang akan diadakan di Spanyol musim panas ini.

Sumber: Kompas.com

Exit mobile version
https://idnpro.co/