Enam Langkah Meminimalisir Risiko Banjir

Kepala Bidang Kebencanaan Diskar PB Kota Bandung, Sihar Pandapotan Sitinjak photo:hms

IDNPRO.CO, Bandung – Musim hujan mulai mendekati puncaknya. Puncak musim hujan tahun ini diprediksi terjadi pada Februari hingga Maret mendatang.

Saat puncaknya, intensitas hujan semakin tinggi. Tak hanya antisipasi mencegah hujan, warga juga harus sigap jika terjadi banjir.

Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung memberikan sejumlah tip agar warga terhindari dari bahaya banjir. Kepala Bidang Kebencanaan Diskar PB Kota Bandung, Sihar Pandapotan Sitinjak memberikan enam langkah yang harus dilakukan warga.

1. Mencari informasi tentang cuaca atau perkembangan banjir. Usahakan memperoleh informasi dari saluran resmi untuk menghindari hoaks.

2. Segera melaporkan kepada petugas tentang situasi di sekitar anda apabila dalam keadaan darurat.

3. Jangan melintasi genangan banjir. Usahakan untuk menghindarinya.

4. Pindahkan barang-barang penting dan berharga ke tempat yang lebih tinggi.

5. Matikan listrik di saat air semakin meninggi.

6. Dahulukan tindakan penyelamatan terhadap anak dan orang tua.

Sihar mengatakan, bagi warga yang kebingungan melaporkan saat terjadi banjir bisa menghubungi Diskar PB melalui sambungan telepon 022 (kode Kota Bandung) diiikuti nomor 113. Nantinya, Diskar PB yang akan berkoordinasi baik dengan Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Sosial ataupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.

“Ya karena memang kalau bencana ada di kita, jadi lebih mudah hubungi ke 022-113. Biar kita yang mengontak mengkoordinasikannya ke pihak terkait. Apalagi nomor itu mudah diingat,” ucap Sihar, Rabu (1/1/2020).

Sihar tidak memungkiri sejumlah titik terpantau berpotensi terjadi banjir mengingat curah hujan yang melanda saat ini cukup tinggi. Sehingga, pihaknya mewaspadai beberapa lokasi yang dekat dengan aliran sungai terhadap luapan air.

Untuk itu, Diskar PB juga meminta masyarakat juga turut waspada mengawasi pergerakan air. “Kalau kita kan dari apa yang sudah terjadi dan melihat potensi sampai saat ini tidak bertambah, masih di sekitaran Pasteur, Pagarsih, Gedebage, Cikadut dan kita antisipasi turunnannya sampai ke Antapani dan Arcamanik,” ungkapnya. (r/arf)

Exit mobile version
https://idnpro.co/