Mahalnya Kursi PKS Kepri Buah Simalakama Cagub

Pagi yang cerah di Batam seperti binar matanya Isdianto mengunjungi beberapa sekolah di Batam sempena PPDB. Didampingi Suryani anggota Dewan Kepri dari PKS. Dua hari setelah itu, laman sosial dan perbincangan masyarakat Kepri, duet Isdianto-Suryani beredar luas.

Suka tidak suka itulah politik. Isdianto tidak punya pilihan. Simalakama politik itu biasa. Sesungguhnya tawaran tersebut sebagai kompensasi dalam strategi PKS tingkat tinggi menggandeng kadernya sendiri. Pilihan sulit tapi dalam politik tidak ada yang tidak mudah, dan tidak ada yang tidak mungkin.

Demokrasi sejati dibangun di atas fondasi partisipasi atau kesukarelaan, bukan mobilisasi atau keterpaksaan. Tetapi ambisi dan kekuasaan tidak mengenal kata menyerah. Apapun bisa terjadi demi kekuasaan

Duet Isdianto-Suryani bakal menjadi kekuatan baru yang tidak bisa diremehkan. Mesin partai PKS adalah senjata yang mematikan yang akan menghukum duet Suryo-Iman, Ansar-Marlin bila tidak berhati-hati.

Bagaimanapun akhir dari drama pencalonan Isdianto, pelajaran berharga bagi kita, terutama parpol, ialah betapa pentingnya memajukan demokrasi dengan mengusung kader sendiri menuju demokrasi yang mengedepankan partisipasi kader militan yang tentunya akan meningkatkan popularitas partai itu sendiri.

Hendri Rahman
Direktur Batam Reseach Center

Exit mobile version
https://idnpro.co/