IDNPRO.CO, Jakarta — Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire, mendesak timpalannya dari Rusia, Anton Siluanov, untuk tak ambil bagian dalam pertemuan menkeu negara G20 di Washington, Amerika Serikat, pada Rabu (20/4).
Menurut Le Marie, agresi Rusia ke Ukraina tak sejalan dengan semangat G20 yang menjunjung tinggi kerja sama dan kemitraan.
“Kami menuntut Rusia agar menghentikan aksi militernya sekarang. Dan kami meminta Rusia untuk tidak menghadiri pertemuan G20. Perang tidak sesuai dengan kerja sama internasional,” kata Le Maire saat memberikan pernyataan di forum tersebut secara virtual seperti dikutip Reuters.
Le Maire tak hadir langsung dalam pertemuan itu. Namun ia tetap meninggalkan forum sesaat sebelum Menkeu Siluanov berbicara dalam rapat tersebut.
Selain Prancis, belasan negara Barat lainnya seperti Kanada dan Amerika Serikat juga turut meninggalkan forum rapat G20 tersebut sebagai bentuk protes terhadap kehadiran delegasi Rusia.
Menkeu AS Janet Yellen sendiri memutuskan tidak akan berpartisipasi dalam pertemuan itu. Ia pun pergi meninggalkan ruang rapat tak lama setelah forum dimulai.
Namun, Yellen bakal menghadiri sesi G20 terkait perang di Ukraina meski delegasi Rusia turut hadir.
Sementara itu, pejabat Ukraina juga ikut hadir dalam pertemuan G20 tersebut meski bukan negara anggota. Pejabat Ukraina tersebut ikut walk out dari ruang rapat saat Menkeu Siluanov berbicara secara virtual.
Dikutip CNN, pejabat Ukraina itu hadir sebagai tamu undangan AS.
Seorang pejabat AS terpisah mengatakan para menteri keuangan G20 telah membahas rencana memboikot partisipasi Rusia di forum tersebut.
Menkeu Yellen juga mengatakan bahwa AS telah memberitahu Indonesia, tuan rumah G20 tahun ini, bahwa dia tidak akan berpartisipasi jika Rusia masih hadir.
“Saya sudah menegaskan ke rekan saya di Indonesia bahwa kami tak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan jika Rusia ada di sana,” ujar Yellen awal April lalu.
Meski demikian, pemerintah Indonesia menegaskan bakal mengundang seluruh negara dalam pertemuan G20, termasuk Rusia.
“Sebagai presidensi, tentunya, dan sesuai dengan presidensi-presidensi sebelumnya adalah untuk mengundang semua anggota G20,” kata Staf Khusus Menteri Luar Negeri untuk Program Prioritas, Dian Triansyah Djani, dalam jumpa pers secara daring.
Indonesia sendiri mengemban tanggung jawab sebagai Presidensi G20 pada tahun ini. Rencananya konferensi ekonomi tersebut bakal diadakan di Bali.(*)
Sumber: cnnindonesia.com