Terimakasih Covid-19, Bumi Kembali Bersih

Aktivis lingkungan, Tangguh Sipria Riang/Ist.

IDNPRO.CO, Jakarta – Tepat pada tanggal 22 April diperingati sebagai Hari Bumi sedunia. Memperingati peristiwa 20 juta rakyat Amerika Serikat turun ke jalan mengecam kerusakan lingkungan pada 22 April 1970.

Pegiat Sosial dan Lingkungan, Tangguh Sipria Riang mengatakan, kondisi saat ini tidak jauh berbeda dengan peristiwa 50 tahun lalu. Hanya saja saat di tengah pandemik virus corona baru (Covid-19) seluruh umat manusia berdiam di rumah. “Kini, 50 tahun berlalu.

Aksi serupa juga terjadi. Bahkan lebih dahsyat. Melibatkan miliaran rakyat dari seluruh dunia. Bedanya, mereka tidak turun ke jalan. Hanya di rumah saja. Untuk satu tujuan, menyehatkan bumi,” demikian kata Tangguh, Kamis (13/4).

Menurut Tangguh, aksi massal yang dilakukan saat ini menjadi kado terbaik bagi bumi, termasuk segala makhhluk di dalamnya. “Tepat saat peringatan emas. Bumi kembali bernapas. Bernapas lega tanpa polusi. Tak lama berselang. Beredar foto-foto kota di dunia.

Jalanan lengang. Langit dan sungai kembali bersih. Ikan-ikan kembali terlihat di Venezia. Bahkan, ada yang berkelakar, “Bumi terlihat dari Bekasi.”,” demikian urai Tangguh. Pria yang juga jurnalis ini menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Jepang beberapa bulan lalu. Ia menikmati kebersihan sungai di Sumida. Sungai di Tokyo itu selain menjadi kanal drainase juga menjadi tempat indah saat malam hari.

“Saat malam hari di Sumida. Tokyo Skytree gagah berdiri. Simbol bangunan tertinggi. Tampak juga jembatan Pelangi (Rainbow Bridge) Odaiba dan jembatan Kachidoki. Berpijar, efek lampu-lampu LED warna-warni,” demikian cerita Tangguh.

Saat berada di tepi Sungai Sumia itu, ia mengaku betah karena nyaris tidak ada ada nyamuk dam airnya juga tidak berbau. “Jangan-jangan, nyamuknya sudah direlokasi. Dari bantaran sungai ke Rusun? Entahlah.,” demikian kata Tangguh yang takjub dengan kondisi sungai di Jepang terawat. (*)

Rmol.id

Exit mobile version
https://idnpro.co/