IDNPRO.CO, Jakarta — Presiden Volodymyr Zelensky menumpahkan amarahnya atas invasi Rusia di Ukraina dalam pidato di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ia menyebut pasukan Rusia membunuh warga Ukraina hanya demi kesenangan.
“Warga sipil ditabrak pakai tank ketika duduk di kursinya di tengah jalan, hanya untuk kesenangan mereka,” ujar Zelensky dalam pidato virtualnya di hadapan Dewan Keamanan PBB, Selasa (5/4).
Ia kemudian menjabarkan sejumlah aksi keji Rusia di Ukraina berdasarkan temuan pihak berwenang setelah pasukan Negeri Beruang Merah hengkang dari sejumlah kota di dekat Kyiv, termasuk Bucha.
“Beberapa dari mereka ditembak di jalan. Beberapa yang lain dilempar ke sumur sehingga mereka mati menderita. Ada pula yang dibunuh di apartemen, rumah, diledakkan dengan granat,” ucap Zelensky, seperti dikutip CNN.
Ceritanya berlanjut, “Perempuan diperkosa dan dibunuh di depan anaknya sendiri. Lidah mereka ditarik hanya karena penjajah tak mau mendengar yang dikatakan orang itu.”
Zelensky memperingatkan, horor serupa kemungkinan besar juga terjadi di kota-kota lain di Ukraina yang kini masih dikuasai Rusia.
Ia pun mendesak DK PBB dan dunia bergerak segera. Begitu geram, Zelensky sampai-sampai menyuruh DK PBB untuk membubarkan diri saja jika tak bisa bergerak.
“Jika tidak ada solusi dan tidak ada pilihan, maka opsi selanjutnya silakan Anda membubarkan diri. PBB bisa dibubarkan begitu saja. Apakah Anda siap untuk menutup PBB? Jika jawaban Anda tidak, maka Anda harus segera bertindak.”
Pertemuan ini sendiri dibuka langsung oleh Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres. Dalam kata pembukanya, Guterres juga menegaskan bahwa perang di Ukraina harus segera dihentikan.
“Perang di Ukraina harus berhenti sekarang. Salah satu tantangan terbesar yang pernah ada bagi tatanan internasional. Dibutuhkan negosiasi serius untuk perdamaian berdasarkan prinsip Piagam PBB,” katanya.
Hingga kini, PBB memang tak banyak bertindak walau Rusia sudah menggempur Ukraina lebih dari satu bulan. DK PBB juga tak bisa banyak bergerak karena Rusia merupakan salah satu anggota tetap.
Berdasarkan ketentuan PBB, anggota tetap Dewan Keamanan memiliki hak veto. Dengan demikian, Rusia dapat menolak keputusan yang diambil DK PBB.(*)
Sumber: cnnindonesia.com