INDPRO.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Batam (BP Batam) Muhammad Rudi yang baru dilantik dapat menyelesaikan dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam dalam kurun waktu satu bulan.
“Saya dikasih waktu satu bulan (menyelesaikan dua KEK),” kata Rudi dikutip dari Antara, di Batam, Selasa (1/10).
Rudi menyebutkan bahwa dalam tahap awal terdapat dua pengembangan KEK yang harus dirampungkan, yakni KEK Maintanance, Repair, and Overhaul (MRO), dan KEK Nongsa Digital Park.
Untuk KEK MRO, Rudi mengungkap bahwa statusnya sedang dalam tahapan pembangunan di sekitar bandara. Di lokasi tersebut sudah terdapat bengkel MRO yang digunakan untuk memperbaiki pesawat yang sudah ditentukan jenisnya.
Rencananya, bengkel dikelola oleh Lion Grup dan akan dikembangkan bersama Garuda Maintanance Facility.
“Di bandara MRO, untuk memperbaiki pesawat yang sudah dientukan jenisnya, itu boleh masuk ke sini. Bukan Lion sendiri, bisa kerja sama dengan Garuda dan lainnya. Pesawat bisa diperbaiki di sini,” kata Rudi.
Selain dua KEK, Presiden juga memerintahkan Rudi untuk menyelesaikan masalah di Pelabuhan Batuampar Batam dalam waktu empat bulan. Namun, Rudi enggan memberi informasi terkait masalah yang harus diselesaikan tersebut.
“Perintah langsung Presiden dan Menko, pelabuhan laut menjadi prioritas. Dalam empat bulan ke depan harus ada perubahan,” katanya.
Sebelumnya,
kalangan pengusaha sempat mengeluhkan kesulitannya berinvestasi di kawasan
Batam lantaran dualisme kepemimpinan antara Kepala BP Batam dan wali kota
setempat.
Dalam prosesnya, Kepala BP Batam kerap membuat kebijakan yang berbeda dengan
wali kota. Salah satu contoh di bidang perizinan investasi.
Menanggapi hal itu, Rudi mengaku hal itu merupakan tugas berat yang tak bisa
dilakukan sendiri. Menurut Rudi, melainkan harus diselesaikan bersama-sama
dengan pihak terkait.
Dengan demikian, Rudi berencana mengundang pihak terkait untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut.
Ke depan, dia berencana akan duduk bersama dan mengurai
persoalan tersebut dengan tujuan agar masalah lebih cepat diselesaikan sebelum
tenggat waktu yang ditentukan oleh Presiden.
Rudi kemudian menyebut bahwa Presiden tidak hanya menitipkan Batam kepada
dirinya sendiri, namun juga masyarakat Batam sendiri untuk dapat melakukan
perubahan dan pengembangan ekonomi di Batam.
“Beliau menitipkan Batam pada kita semua, agar perubahan harus diwujudkan.
Mengembangkan ekonomi Batam,” katanya. (Antara)