Pemkab Pelalawan Fasilitasi Pembangunan Pembangkit Listrik

Misi pemerintah daerah kini telah dijalankan dengan baik oleh PT. Langgam Power yang merupakan konsorsium antara BUMD Tuah Sekata dengan PT. Navigate Energy Jakarta.

PT. Langgam Power sekarang telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PTLMG), dengan gas yang dipasok oleh PT. Energy Mega Persada (Kalila).

Pada tahap awal, PTLMG tersebut dibangun dengan kapasitas 15 MW yang telah dioperasionalkan sejak bulan agustus tahun 2013.

Dengan beroperasinya PTLG PT. Langgam Power ini, maka kekurangan daya listrik di Kabupaten Pelalawan umumnya dan Pangkalan Kerinci khusunya telah teratasi.

Jika terjadi listrik padam, hal tersebut lebih disebabkan gangguan jaringan. Ini akan terus ditambah sesuai permintaan termasuk diproyeksikan untuk penyediaan listrik yang dibutuhkan kawasan teknopolitan Pelalawan.

Selain memfasilitasi dibangunnya pembangkit listrik, pemerintah daerah juga membantu PT. PLN membangun jaringan listrik di desa-desa melalui berbagai program. Dengan demikian, percepatan peningkatan elektrifikasi akan terwujud.

Pelalawan Lancar dan Percepatan
Pembangunan Infrastruktur Desa/Kelurahan (PPIDK)

Program Pelalawan lancar sendiri merupakan salah satu upaya perkuatan serta perluasan pembangunan sarana dan prasarana perhubungan yang selama ini telah secara rutin dilaksanakan.

Perkuatan serta perluasan tersebut menyangkut pembangunan dan peningkatan jalan guna memperlancar arus orang dan arus barang di Kabupaten Pelalawan.

Sejalan dengan program Pelalawan lancar ini, pemerintah daerah juga melaksanakan program percepatan pembangunan infrastruktur desa/kelurahan atau PPIDK.

Selain dimaksudkan untuk mendorong percepatan penyediaan infrastruktur dasar di pedesaan, pola yang dilaksanakan juga ditujukan untuk mendorong penguatan otonomi desa, memperkuat peran masyarakat dalam pembangunan, dan memobilisasi swadaya dan prakarsa masyarakat di pedesaan.

PPIDK sendiri dilaksanakan dalam bentuk pemberian dana stimulus dengan kisaran Rp 400-500 ribu per desa/kelurahan. Penggunaan dana tersebut dimusyawarahkan masyarakat untuk membangunan infrastruktur yang sangat dibutuhkan desa, kemudian dilaksanakan dan diawasi oleh masyarakat desa itu sendiri.

Hasil pantauan sementara saat ini, pelaksanaan program PPIDK benar-benar telah membangkitkan swadaya masyarakat dalam membangun desa dengan kualitas dan kuantitas hasil yang cukup menggembirakan. Percepatan pembangunan listrik pedesaan juga didorong dari program PPIDK ini.

Program Peningkatan Ketahanan
Pangan dan Perkebunan

Program intensifikasi padi di Kuala Kampar merupakan wujud dari kepedulian pemerintah Kabupaten Pelalawan dalam menciptakan ketahanan pangan secara nasional.

Kuala Kampar sebagai lumbung pangan di daerah ini memiliki potensi untuk terus dikembangkan dan ditingkatkan dengan pola tanam dua kali setahun.

Memang bukan hal yang mudah karena perlu kesungguhan terutama membangun infrastruktur pendukung seperti pangairan, akses jalan dan dermaga serta balai benih.

Tahun 2011, Pemkab Pelalawan telah berhasil memurnikan varietas padi unggul. Dan itu merupakan langkah awal menciptakan produktivitas tinggi.

Dengan langkah-langkah yang diambil, Pemkab Pelalawan berkeyakinan bahwa target produksi dapat tercapai, asalkan para petani ikut mendukung program yang dilaksanakan pemerintah.

Selain komoditas padi, dalam rangka menciptakan ketahanan pangan ini, Pemkab Pelalawan juga mendorong produksi ternak dan perikanan. Bantuan peternakan dan perikanan.

Bantuan peternakan dan perikanan juga cukup besar diberikan ke masyarakat. Demikian juga di sektor perkebunan, Pemkab Pelalawan terus memberikan dukungan sarana produksi berupa bibit dan pupuk terutama komoditas sawit dan karet.

Bantuan-bantuan tersebut berdampak pada peningkatan pendapatan petani, peternak dan pembudidaya ikan dan perkebunan.

Pengembangan Objek WIlisata Bono

Pengembangan objek wisata di Pelalawan dengan menjadikan Bono sebagai ikon utama, disamping objek-objek pendukung lainnya seperti Istana Sayap di Pelalawan, Tugu Equator di Pangkalan Lesung, Pusat Budaya Petalangan di Betung, Taman Nasional Tesso Nilo di Ukui, dan lain-lain serta kekayaan budaya dan daya tarik alam, terus dikelola guna memenuhi target menjadi 20 besar objek wisata nasional dan 200 besar dunia.

Dalam hal ini, pemerintah daerah Kabupaten Pelalawan secara bertahap melakukan penanganan infrastruktur, menggelar event seni dan budaya guna menambah daya tarik pengunjung, dan tentu saja menciptakan lingkungan yang nyaman dan asri, sehingga daerah ini memang layak menjadi tujuan kunjungan wisatawan. ((Advetorial/Redi gulo).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://idnpro.co/