IDNPRO.CO, Jakarta — Gedung Putih menyatakan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, tetap tak akan mengirimkan pasukan ke Ukraina untuk membantu Kiev merespons invasi Rusia, Senin (28/2).
“Presiden (Joe Biden) sangat jelas tidak berencana mengirimkan pasukan AS untuk berperang melawan Rusia. Saya berpikir yang penting ialah ini merupakan langkah maju, karena zona larangan penerbangan membutuhkan implementasi,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, Senin (28/2), dikutip dari CNN.
“Ini membuat AS harus menempatkan kekuatan militer mereka (di Ukraina, yang dapat menjadi konflik langsung, berpotensi menjadi konflik langsung, dan berpotensi mencetuskan perang dengan Rusia, yang bukan rencana kami,” tuturnya lagi.
Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Linda Thomas-Greenfield, juga menyatakan AS tak berencana membantu Ukraina membangun zona larangan terbang. Ia menuturkan administrasi Biden ‘jelas mengatakan’ AS tidak akan ‘menaruh tentara di wilayah Ukraina.
“Kami tidak akan membuat tentara Amerika berada dalam bahaya. Ini berarti kita tidak akan menempatkan pasukan Amerika di udara, tentunya. Namun, kita akan bekerja dengan Ukraina untuk memberikan mereka kemampuan mempertahankan diri,” ujar Thomas-Greenfield.
Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky sempat meminta negara Barat untuk mempertimbangkan kebijakan zona larangan terbang untuk rudal, pesawat, dan helikopter Rusia, Senin (28/2).
Namun, Zelensky tidak memberikan detail bagaimana dan oleh siapa zona larangan terbang ini diterapkan.
“Saya percaya Rusia berusaha menekan dengan cara yang ceroboh ini. Jangan membuang waktu. Kami tidak termakan taktik seperti itu. Negosiasi yang adil bisa terjadi saat satu sisi tidak menyerang sisi lainnya dengan roket artileri saat negosiasi dilakukan,” ujar Zelensky, dikutip dari Reuters.(*)
Sumber: cnnindonesia.com