IDNPRO.CO, Batam – Walikota Batam H Muhammad Rudi (HMR) kembali meresmikan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Rabu (22/1/2020). Yang diresmikan kali ini adalah Posyandu Melati Perumahan Golden Land, RW 13, Kelurahan Taman Baloi.
Ikut mendampingi HMR saat ini Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi, Camat Batam Kota Aditya Guntur Nugraha, Lurah Taman Baloi, dan beberapa tokoh masyarakat lainnya.
Sebanyak 38 posyandu sudah diresmikan di awal tahun 2020 ini, hasil pembangunan 2018-2019 lalu. Rinciannya, 16 posyandu dibangun tahun 2019. Selebihnya di 2018.
Kadis Kesehatan Didi Kusmarjadi mengatakan, untuk tahun 2020 ini, pembangunan Posyandu masih dianggarkan oleh Dinkes sebanyak 12 unit.
“Permintaan banyak. Tapi tentu kita tidak bisa bangun sekaligus. Tahun ini kita bangun di 12 titik,” kata Didi di Posyandu Akasia di Puri Legenda Batam Kota, Rabu (22/1/2020).
Pembangunan posyandu ini atas usulan warga melalui musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang). Pelaksanaannya melihat kepada prioritas kebutuhan. Termasuk melihat jumlah anak di lingkungan sekitar posyandu.
“Rasionya itu 1 posyandu melayani 100 anak. Tapi di kita masih ada yang sampai 200 anak. Maka akan dibangun secara bertahap,” kata dia.
Dua tahun terakhir, sebanyak 38 posyandu dibangun pemerintah. Keberadaan posyandu ini dipandang penting. Terutama untuk menyambut bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia pada 2045 mendatang.
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengatakan bonus demografi ini adalah saat di mana penduduk Indonesia banyak. Dan didominasi angka usia produktif.
“25 tahun lagi, siapa yang jadi penduduk usia produktif? Anak-anak kita sekarang ini. Maka Bapak Ibu, saya titip. Jaga anak ini. Biar dia menjadi generasi yang hebat,” tutur Rudi.
Indonesia bisa maju karena sumber daya manusia disiapkan sejak dini. Baik pendidikan maupun kesehatannya.
Begitu juga dengan Batam. Apabila disiapkan dari sekarang. Maka bisa membangun Batam lebih baik. Upaya preventif sangat perlu dilakukan yakni dengan menjaga kesehatan warga sejak usia dini.
“Tidak ada lain ini dilakukan untuk menyongsong Indonesia emas 2045. Kalau tidak disiapkan ini jadi bencana bagi kita,” ujarnya. (ktb/akh)