IDNPRO.CO, Bandung – Wali Kota Bandung, Oded M. Danial semakin optimistis menjalankan program pengelolaan sampah menggunakan konsep Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan). Ia melihat Pemerintah Kota (Pemkot) Kawasaki, Jepang telah berhasil mengubah budaya masyarakatnya dan membuat kotanya semakin bersih lewat program serupa.
Dalam kesempatan diskusi bersama wali kota dan jajaran pemerintahan Kota Kawasaki, Oded mendapat apresiasi karena telah membuat gerakan Kang Pisman. Rupanya, konsep serupa itulah yang menjadi fondasi untuk mengubah budaya masyarakat Kota Kawasaki dalam mengelola sampah.
“Mereka menyampaikan jangan khawatir karena mereka cukup lama. Tapi setelah selesai dengan kultur budaya masyarakat akan berhasil. Kata mereka konsep Kang Pisman sudah on the track,” ungkap Oded di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Senin (10/2/2020).
Oded memaparkan, dari kunjungan kerjanya ke Jepang pada 2-8 Februari 2020, Pemkot Kawasaki menunjukan beragam teknologi pengolahan yang canggih. Investasi besar dan peralatan modern ikut berkontribusi dalam mengurangi sampah.
Namun, sambung Oded, faktor terpenting yang berperan dalam menekan angka produksi sampah justru datang dari budaya masyarakat. Kesamaan konsep pengelolaan sampah lewat perubahan perilaku masyarakat inilah yang sejalan dengan gerakan Kang Pisman, yakni menitikberatkan pada penanganan sampah dari hulu.
“Mereka menyampaikan pengelolaan sampah dengan teknologi tinggi ada pengurangan, karena seiring dengan budaya masyarakat yang sudah berkembang maju. Mereka selesaikan juga secara parsial di kewilayahan. Dengan selesainya di kewilayahan maka insenerator semakin berkurang,” bebernya.
Dengan adanya kesamaan gagasan dan konsep ini, Oded mengundang perwakilan dari Kota Kawasaki datang ke Kota Bandung untuk ikut membagikan ilmunya kepada masyarakat. Dia berharap ada banyak strategi yang bisa disinergikan dengan gerakan Kang Pisman dalam pengelolaan sampah di Kota Bandung.
“Saya sudah undang mereka untuk datang ke Bandung Maret nanti. Mudah-mudahan ada yang pas dengan konsep Kang Pisman, karena konsepnya yang sama dengan di Jepang,” ujarnya.
Oded kini semakin bersemangat lantaran di level RT dan RW semakin masif menjalankan Kang Pisman. Kendati memakan waktu cukup lama, namun perlahan mulai mengurangi sampah.
Jika warga bisa melaksanakan Kang Pisman dengan baik, Oded berharap di masa kepemimpinannya mampu mengubah budaya pengelolaan sampah. Yakni setiap individu atau kelompok penghasil sampah bisa menuntaskan sampahnya secara mandiri. (*/tik)