IDNPRO.CO, Batam – Wali Kota Batam, Muhammad Rudi meminta pengertian warga yang masih tinggal di bangunan bekas Pasar Induk Jodoh untuk meninggalkan lokasi segera. Bangunan yang sebagian sudah dirobohkan ini tidak aman untuk tempat tinggal. Selain itu juga perlu dikosongkan agar proses pembangunan pasar baru bisa dimulai.
“Pembangunan pasar induk ini kita mintakan anggaran pusat. Pusat akan memberikan apabila sudah clean and clear, artinya kosong benar. Kalau tidak kosong, anggaran tidak turun, makan akan tertunda pembangunan pasar induknya,” kata Rudi di Batam Centre, Rabu (11/3).
Bantuan dari pemerintah pusat ini sangat dibutuhkan. Karena pemerintah daerah tak memiliki anggaran yang cukup untuk membangun pasar yang bertahun-tahun terbengkalai tersebut.
“Kita sendiri tidak mampu, anggaran kita terbatas. Maka kita sangat berharap bantuan dari pusat, dari Kementerian Perdagangan, dan Kementerian PUPR. Nanti selebihnya baru kita,” aku Rudi.
Ia mengatakan setelah pembangunan pasar induk ini selesai, akan dikembalikan lagi kepada mereka yang sebelumnya berdagang di lokasi tersebut. Pemerintah sudah memegang data para pedagang termasuk di sekitar Tos 3000. Nantinya nama-nama ini akan diundi untuk menentukan lokasi kios untuk masing-masing pedagang. Tidak ada yang menjadi prioritas tertentu.
“Tidak ada prioritas, Tujuan kami pemerintah hanya ingin membersihkan, merapikan. Tak ada tujuan lain,” ujarnya.
Rudi menjelaskan, Pasar Induk itu nantinya akan dijadikan milik pemerintah, sehingga tidak dibisniskan. Karena apabila diserahkan ke pihak swasta, mereka akan mencari profit atau keuntungan.
“Kalau pemerintah kan tidak cari keuntungan, malah bisa subsidi. Sehingga harga bisa dikendalikan,” ungkap Rudi. (mcb)