IDNPRO.CO, Jakarta — Sebanyak 19 orang termasuk seorang anggota Pengawal Revolusi tewas dalam pertempuran di provinsi tenggara Iran, Sistan-Baluchestan, pada Jumat (30/9).
Belum diketahui pasti apakah bentrokan itu terkait dengan gelombang kerusuhan yang melanda Iran sejak kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi moral.
“19 orang tewas dan 20 luka-luka dalam insiden itu,” kata gubernur regional Hossein Khiabani kepada penyiar negara, dikutip dari AFP, Sabtu (1/10).
“Petugas intelijen provinsi Korps Pengawal Revolusi Islam Kolonel Ali Mousavi juga tewas,” tambah televisi pemerintah.
Sistan-Baluchistan yang dilanda kemiskinan, yang berbatasan dengan Afghanistan dan Pakistan, merupakan titik bentrokan dengan geng penyelundup narkoba, serta pemberontak dari minoritas Baluchi dan kelompok ekstremis Muslim Sunni.
Sebelumnya media pemerintah melaporkan bahwa pasukan keamanan telah membalas tembakan ketika sebuah kantor polisi di ibukota provinsi Zahedan diserang oleh orang-orang bersenjata.
“Sejumlah anggota polisi serta orang yang lewat terluka dalam baku tembak,” kata penyiar negara.
Sebagai informasi, Iran bergejolak usai kematian Amini. Banyak pihak yang menduga ia tewas karena mengalami penyiksaan oleh polisi. Sebelumnya, polisi moral Iran menangkap Amini karena dianggap tak mengenakan penutup kepala sesuai aturan mereka.
Setelah berita kematian itu, ribuan warga turun ke jalan menuntut keadilan dan transparansi untuk Amini. Mereka juga menyoroti kebebasan ekspresi yang terkikis di Iran.
Organisasi hak asasi manusia menuturkan sebanyak 83 orang terbunuh dalam demonstrasi di Iran yang telah berlangsung selama dua pekan terakhir.
Demonstrasi itu berlangsung di sejumlah kota di Iran demi memprotes kematian Mahsa Amini, perempuan 22 tahun yang meninggal saat ditahan polisi moral gegara penggunaan hijab yang tak sesuai.(*)
Sumber: cnnindonesia.com