Dihujani Sanksi Barat, Warga Rusia Bersatu di Belakang Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin. (Photo: detik.com)

IDNPRO.CO, Moskow – Banyak warga kelas menengah di Rusia telah sejak lama menentang Presiden Vladimir Putin. Namun, sanksi-sanksi negara Barat yang menghujani Rusia usai perintah Putin mengirimkan pasukan ke Ukraina, telah mengubah opini mereka soal pemimpin Rusia itu.
Salah satunya produser iklan, Rita Guerman yang kini memuji Putin karena membela negara ‘melawan NATO’.

“Saya telah membuka mata saya,” tutur Guerman (42) seperti dilansir AFP, Senin (11/4/2022).

Negara-negara Barat menjatuhkan rentetan sanksi yang belum pernah ada sebelumnya terhadap Rusia untuk menghukum Putin atas invasi militernya ke Ukraina yang pro-Barat. Sejauh ini, invasi Rusia tersebut dilaporkan menewaskan ribuan orang termasuk warga sipil dan memaksa lebih dari 11 juta orang mengungsi.

Negara-negara Barat berharap sanksi akan membantu melemahkan dukungan publik terhadap Kremlin, namun para pengamat menyebut hukuman itu memiliki efek sebaliknya dalam banyak hal.

Setelah merasa terkejut dan tidak percaya usai sanksi awal dijatuhkan, banyak warga kelas menengah yang sebagian besar pro-Barat, seperti Guerman, merasa mereka telah diperlakukan tidak adil oleh Barat dan sekarang mendukung Putin.

Rentetan sanksi terbaru telah melucuti mereka dari kontrak dengan perusahaan asing, liburan ke Eropa, juga kartu kredit merek Visa dan Mastercard, serta akses ke pengobatan di Barat.

Guerman menuturkan dirinya terguncang saat Rusia pertama mengirimkan tentara ke Ukraina pada 24 Februari dan sempat menyumbang untuk militer Ukraina. Namun dia kemudian menghabiskan waktu dua pekan untuk merenung dan mendengarkan ‘sejarawan dan pakar geopolitik’, sebelum akhirnya mendukung Putin.

“Orang normal tidak bisa menerima perang. Ini membuat saya hancur, tapi kita bicara soal kedaulatan Rusia. Semuanya tidak bisa diprediksi: Putin tidak memiliki pilihan tapi memasuki Ukraina untuk melindungi kita dari Anglo-Saxons,” ucap Guerman kepada AFP.

Menurut studi terbaru oleh lembaga survei independen Levada, pada Maret lalu tercatat 83 persen responden menyetujui kinerja Putin — naik dari Desember tahun lalu yang mencapai 65 persen. Namun banyak pakar sosiologi menyatakan jajak pendapat tidak menjadi gambaran objektif selama konflik militer, dengan kritikan untuk pemerintah dilarang.

Pada awal operasi militer di Ukraina, otoritas Rusia memberlakukan hukuman maksimum 15 tahun penjara untuk tindakan menyebarkan ‘berita palsu’ soal tentara Rusia.

Kepal peneliti pada Institut Sosiologi Akademi Sains Rusia, Natalia Tikhonova, menyebut banyak anggota kelas menengah yang tidak memahami mengapa mereka ikut menanggung tanggung jawab atas tindakan Putin di Ukraina ketika mereka tidak pernah memilih Putin dalam pemilu.

“Terlepas oposisi mereka terhadap operasi di Ukraina, kelas menengah telah menggerakkan dukungan untuk Putin dan melawan Barat,” sebut Tikhonova kepada AFP, menekankan bahwa sekitar 60 persen orang-orang itu sebelumnya menganggap diri mereka ‘lebih dekat ke Eropa’.(*)

Sumber: detik.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://idnpro.co/