IDNPRO.CO, Surabaya— Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan tidak mau Indonesia buru-buru menetapkan pandemi menjadi endemi virus corona (Covid-19).
Dia mengatakan kehati-hatian tetap menjadi prinsip utama pemerintah dalam melihat dan menanggulangi pandemi virus corona di tanah air.
“Kita enggak usah ikut-ikut orang lah ya, kita lihat yang pas. Tiap negara punya masalah yang beda-beda,” ucap kata Luhut di Surabaya, Jumat (11/3).
Diketahui sejumlah negara segera mengubah status menjadi endemi. Salah satunya ialah Malaysia yang merupakan negara tetangga, di susul juga Thailand.
Luhut mengatakan saat ini sejumlah pakar sedang melakukan kalkulasi dengan matang tentang perkembangan pandemi virus corona di Indonesia.
Dia tidak mau pemerintah Indonesia gegabah dalam penanganan Covid-19. Termasuk mengubah endemi menjadi pandemi.
Kalaupun ada yang gini [mengubah status pandemi jadi endemi], kehati-hatian kami itu tetap tinggi,” kata Luhut.
Dia menegaskan bahwa wilayah Indonesia sangat luas. Pula, terpisah oleh lautan karena berbentuk kepulauan.
Oleh karena itu, kehati-hatian sangat diutamakan sebelum mengubah status pandemi menjadi endemi. Perkembangan semua wilayah dievaluasi secara komprehensif.
“Kita negara kepulauan. Kalau anda lihat Indonesia seperti Eropa. Dari Bali terbang ke Jakarta itu kayak dua negara, atau ke Jatim,” ucap dia.
Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban juga telah meminta pemerintah Indonesia untuk tidak buru-buru dalam melongarkan kegiatan sektor nonkesehatan.
Dia mengatakan negara lain ada yang pernah buru-buru memberikan kelonggaran namun lonjakan kasus justru terjadi setelah itu.
“Situasi negara yang buka perbatasan, hapus karantina, tes PCR, dan masker atau menuju endemi: kasus mingguan melonjak,” kata Zubairi melalui cuitan di akun twitter pribadinya @ProfesorZubairi, Kamis (10/3). CNNIndonesia.com telah diizinkan mengutip unggahan tersebut.(*)
Sumber: cnnindonesia.com