INDPRO.CO, Bandung – Sebanyak 584 peserta dari 30 kecamatan mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-46 tingkat Kota Bandung. Mereka akan berlomba memperebutkan juara umum untuk mewakili Kota Bandung di MTQ tingkat Provinsi Jawa Barat tahun depan.
MTQ ke-46 tahun 2019 ini dibuka oleh Wali Kota Bandung Oded M. Danial di Plaza Balai Kota Bandung, Senin (18/11/2019).
Wali Kota Bandung mengapresiasi helaran MTQ Kota Bandung. Hal itu karena Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) terus membina kepada para peserta. Hasilnya, Kota Bandung menjadi juara umum 7 kali berturut-turut di tingkat Jawa Barat.
Ia berharap, kinerja dan upaya LPTQ Kota Bandung yang diketuai oleh Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mampu memupuk para peserta menjadi generasi qurani.
“Generasi qurani itu bukan sekadar bisa membaca, menghafal, dan memahami Alquran. Tetapi mampu membumikan narasi Alquran dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Oded.
Salah satu narasi Alquran yang harus dijalankan adalah sikap toleransi terhadap sesama manusia, meskipun berbeda agama. Sebab, Alquran diturunkan bukan sekadar untuk umat Islam, tetapi juga seluruh umat manusia. Pada hakikatnya, Islam adalah agama yang memberikan kasih sayang bagi semesta alam.
“Cinta, toleransi kepada umat beragama, itu adalah narasi Alquran. Quran mengajarkan agar kita, umat muslim, harus tampil di muka bumi ini dengan bertoleransi kepada seluruh umat beragama,” tutur wali kota.
Narasi Alquran lainnya adalah, rasa cinta kepada lingkungan. Oleh karena itu, Oded meminta agar seluruh warga menjaga dan merawat lingkungannya. Gerakan Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan) adalah salah satu wujud mengamalkan perintah Allah SWT dalam mencintai alam.
“Maka setelah dari sini, kita semua harus ikut Gerakan Kang Pisman untuk lebih mencintai lingkungan kita, mencintai Kota Bandung. Tentu saja itu menjadi wujud mencintai Alquran dengan mengamalkan apa yang tertulis di dalamnya,” ucapnya.
MTQ Kota Bandung diselenggarakan pada 18-23 November 2019 di kompleks Masjid Agung Al-Ukhuwah. LPTQ Kota Bandung menyelenggarakan 25 cabang lomba baik putra maupun putri, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Mata lomba tersebut mencakup lomba tilawah anak-anak yang diikuti 40 orang peserta, tilawah remaja (42 orang), tilawah dewasa (38 orang), dan cabang tilawah tuna netra (20 orang).
Selain itu, cabang qiro’at sab’ah mujawwad dewasa sebanyak 16 orang peserta, qiro’at sab’ah murottal remaja (18 orang), qiro’at sab’ah murottal dewasa (24 orang), murottal anak-anak (50 orang), tahfidz 1 juz dan tilawah (60 orang), tahfidz 5 juz dan tilawah (50 orang), tahfidz 10 juz (12 orang), tahfidz 20 juz (10 orang), dan cabang tahfidz 30 juz (10 orang).
Selanjutnya, cabang tafsir Quran bahasa Arab dengan 8 orang peserta, tafsir Quran bahasa Inggris (10 orang), tafsir Quran bahasa Indonesia (10 orang), fahmil Quran golongan putra (15 orang), fahmil Quran golongan putri (12 orang), syarhil Quran golongan putra (15 orang), dan cabang syarhil Quran golongan putri (12 orang).
Selain itu, diperlombakan cabang kaligrafi Alquran golongan naskah (10 orang), kaligrafi Alquran golongan hiasan mushaf (20 orang), kaligrafi Alquran golongan dekorasi (20 orang), kaligrafi Alquran golongan kontemporer (22 orang), dan cabang musabaqah makalah Alquran (40 orang).
Defile MTQ
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya,
pembukaan MTQ tahun ini dimeriahkan dengan defile dari seluruh kafilah
atau kontingen. Setiap kecamatan menunjukkan kebolehannya, terlihat dari
penampilan seragam peserta hingga penampilan berbagai atraksi. Defile
tersebut dilombakan dan dinilai oleh para juri ahli.
Defile tersebut dijuarai oleh Kecamatan Ujungberung dengan membawa serta kesenian khasnya. Camat Ujungberung didaulat menunggangi burung gagak yang diangkut oleh para seniman. Sedangkan peringkat kedua direbut Kecamatan Sukajadi, dan peringkat ketiga diraih Kecamatan Bojongloa Kaler.
“Biasanya (tidak ada defile), hanya langsung saja. Tapi sekarang kita bikin defile. Ini ide pak Sekda sebagai ketua LPTQ agar memberikan semangat untuk mereka,” ujar wali kota. (r/arf)