5 Strategi Pemasaran untuk Bisnis yang Krisis Saat Pandemi Covid-19

IDNPRO.CO, Jakarta – Dampak dari pandemi Covid-19 dirasakan berbagai pihak. Bisnis menjadi salah satu sektor yang terdampak cukup besar dan bahkan mengalami krisis di tengah pandemi ini.

Untuk itu, perlu dilakukan beberapa strategi pemasaran agar bisa bertahan di tengah krisis ini. Disampaikan oleh Fadil Fatahilah, konsultan dari Inventure, ada lima hal yang bisa dilakukan agar bisnis tetap bisa bertahan.

“Ini strategi yang lumayan kompleks, bagaimana kita bisa bertahan di era krisis ini,” katanya dalam Diskusi Online ‘Data & Insight Bisnis di Tengah Krisis Saat Ramadan’, Rabu (15/4/2020).

Berikut lima strategi pemasaran yang bisa dilakukan:

1. Empathy

Di masa pandemi ini, berjualan dengan empati akan lebih menarik ketimbang berjualan secara hard selling. Jadi, sebagai sebuah merek juga harus bisa melihat situasi di tengah krisis.

Misalnya, kata Fadil, membuat produk baru seperti masker atau hand sanitizer yang lebih dibutuhkan di tengah pandemi ini. Beberapa merek telah ‘banting setir’ melakukan hal ini.

Selain itu, dengan ini penjualan juga masih bisa berlangsung sehingga karyawan juga masih bisa mendapat insentif dari penjualan.

“Jadi bagaimana sebuah brand dapat berempati baik terhadap konsumen maupun karyawan,” katanya.

2. Solution

Agar bisa bertahan, setidaknya sebuah merek harus bisa memberikan solusi yang dibutuhkan di tengah pandemi. Seperti misalnya salah satu online learning yang menggratiskan layanannya untuk bisa diakses secara luas.

“Sebagai salah satu solusi ketika anak-anak nggak bisa belajar di sekolah, akhirnya bisa lewat online learning ini dan gratis pula. Jadi bagaimana merek Anda itu harus jadi solusi,” tutur Fadil.

3. Giving

Masa krisis ini berarti waktunya untuk saling memberi. Misalnya, seperti salah satu merek kosmetik terkenal yang sempat viral karena menyumbang sejumlah dana untuk penanganan Covid-19.

Mereka menjadi merek yang pertama melakukan hal ini, dan membuat contoh bagi beberapa perusahaan lainnya. Namun yang akan diingat pertama kali tentu merek ini, dan ini sangat baik untuk pemasaran.

4. Useful

Strategi ini merupakan strategi bagaimana sebuah merek bisa berguna dan bisa menciptakan manfaat sosial (social benefit), bukan hanya bisnis. Contohnya, menggratiskan fitur hiburan selama 7 hari yang berguna bagi masyarakat yang kini tengah membutuhkan hiburan selama berada di rumah aja.

5. Responsible

“Merek itu corporate citizen, bukan economic animal. Bukan hanya cari profit terus. Tapi mereka juga punya tanggung jawab terhadap masyarakat,” terang Fadil.

Tanggung jawab ini bisa dalam bentuk seperti yang dilakukan sebuah gerai kopi terkenal, yang memberikan kartu tanda suhu tubuh penjual yang akan diberikan kepada konsumen.

Hal ini menunjukkan bahwa merek ini memiliki tanggung jawab kepada publik dengan memastikan barista mereka sehat, sehingga konsumen tidak akan khawatir bahwa produk yang ia beli tidak akan tertular virus corona.(*)

suara.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://idnpro.co/