IDNPRO.CO, Jakarta — Keluarga Brigadir J yang tewas dalam aksi penembakan di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo mengungkap kondisi jenazah usai diserahkan Mabes Polri.
Bibi Brigadir J, Rohani Simanjuntak mengatakan pihak keluarga menemukan kejanggalan dalam peristiwa baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E yang menewaskan keponakannya tersebut.
Pasalnya, pihak keluarga menemukan sejumlah luka di jasad Brigadir J, selain luka tembak.
“Pada Minggu (10/7) pukul 10.00 WIB kami melihat tanda-tanda (kejanggalan) itu dari jari sebelah kiri, jari manisnya ada keluar darah. Darah segar gitu, kan. Tembakan yang satu ini di dada itu kan kalau dibilang tadi adu tembak kok ada luka,” kata Rohani kepada CNN Indonesia TV, Selasa (12/7).
Mendapati kondisi itu, keluarga kemudian bergegas membuka pakaian Brigadir J. Sontak mereka pun kaget lantaran di tubuh jenazah brigadir tersebut terdapat memar, luka akibat benda tajam, hingga jari tangan yang putus.
“Kami bukalah bajunya ternyata di bagian tubuhnya ada luka-luka. Ada biru di bagian perut, ada memar. Terus di tangan jarinya kiri itu patah. Ada luka juga di jari kelingking. Terus di sebelah kaki kanan, ada luka juga benda tajam,” ungkap Rohani.
Tak hanya itu, Rohani juga mengungkap kondisi wajah keponakannya itu. Terdapat luka sayat pada bagian mata. Gigi Brigadir J, kata dia, tak lagi beraturan seperti sedia kala.
“Di mata sebelah kanan ada luka sayatan. Di hidungnya ada luka, terus bekas jaitan, sama di bibirnya. Terus giginya pun tidak rapi lagi,” ujarnya.
“Sementara setauku dari mulai anak-anak tahu aku kepribadian dia, inilah anak kami yang paling rapi giginya,” sambungnya.
Rohani menambahkan, pihak keluarga tak sempat menanyakan perihal kondisi jenazah Brigadir J yang tak hanya mengalami luka akibat tembakan kepada Mabes Polri.
“Karena pada saat sesudah kami buka itu enggak ada lagi orang itu di sini. Sudah pulang,” ujarnya.
Sementara itu, polisi menyebut Brigadir J tewas karena baku tembak di rumah Sambo pada Jumat (8/7). Menurut polisi, Brigadir J ditembak setelah memasuki kamar istri Sambo dan diduga melakukan pelecehan. Dia merupakan sopir istri Sambo.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut istri Sambo sempat berteriak. Bharada E yang mendengar teriakan tersebut langsung menuju lokasi. Ramadhan mengatakan, baku tembak pun terjadi.
Menurutnya, Brigadir J mengeluarkan total tujuh tembakan, yang kemudian dibalas lima kali oleh Bharada E.
Tidak ada peluru yang mengenai Bharada E. Sementara lima tembakan Bharada E mengenai Brigadir J hingga tewas.(*)
Sumber: cnnindonesia.com