IDNPRO.CO, Jakarta – Tesla Cybertruck menggebrak dunia dengan desain yang tak biasa. Serba kotak dan lebih mirip mobil dalam film fiksi. Meski banyak dicibir karena bentuknya yang aneh, CEO Tesla, Elon Musk, mengklaim truk yang seluruhnya ditenagai baterai itu sudah dipesan sebanyak 200 ribu unit hanya dua hari setelah diperkenalkan pada 21 November 2019 di Los Angeles, Amerika Serikat.
Peminat truk listrik Tesla itu saat ini mungkin sudah berlipat-lipat, termasuk beberapa di antaranya dari Indonesia.
Adalah Bos Prestige Image Motorcars, Rudy Salim, yang menyampaikan bahwa sekitar 20 orang Indonesia berminat untuk membeli Tesla Cybertruck. Truk itu sendiri baru akan dipasarkan pada 2022. “Tahun 2022 masuk Indonesia, sudah banyak yang minat, sekitar 20 orang, ada lah,” ujar Rudy di sela-sela peluncuran Lamborghini Huracan EVO di Jakarta, Jumat, 12 Juni 2020.
Lalu, apa sih yang membuat truk ‘aneh’ Tesla ini memikat banyak orang?
Selain desain yang ‘nyleneh’, Tesla Cybertruck diklaim memiliki utilitas yang lebih baik dibanding sebuah truk dengan kinerja lebih tinggi dibanding mobil sport. Tesla Cybertruck ditawarkan dalam tiga varian. Model terendah (standar) ditawarkan dengan harga, US$ 39.000 (setara Rp 554,4 juta, kurs saat ini US$ 1 setara Rp 14.216), model menengah (midrange) US$ 49.000 (Rp 696,6 juta) dan model tertinggi (triple motor range) US$ 69.000 (Rp 980,9 juta).
Varian termurah dilengkapi dengan motor listrik tunggal berpenggerak roda belakang. Kemampuan akselerasinya dari titik nol hingga 96,5 kilometer per jam ditempuh dalam waktu 6,2 detik. Daya jelajah baterainya mencapai 250 mil (sekitar 402,3 kilometer) sekali pengisian daya. Varian termurah ini memiliki kemampuan mengangkut beban hingga 3,4 ton.
Varian menengah (midrange) dilengkapi dengan dual motor listrik, berpenggerak AWD. Kemampuan akselerasinya lebih baik dibanding varian termurah, yakni dari nol hingga 96,5 kilometer dalam waktu 4,5 detik. Akselerasi ini sudah mampu mengimbangi beberapa mobil sport bermesin konvensional saat ini.
Daya jelajah baterai varian menengah ini mencapai 300 mil (482 kilometer) sekali pengisian daya. Daya angkut varian ini meningkat dibanding varian termurah, yakni 4,5 ton.
Pada varian tertinggi dilengkapi dengan tri motor berpenggerak roda AWD. Akselerasinya dahsyat, setara dengan akselerasi supercar Lamborghini Huracan EVO, dari nol hingga 96,5 kilometer per jam dalam waktu 2,9 detik.
Daya jelajah baterainya dalam sekali pengisian mencapai 500 mil (804,6 kilometer). Kemampuan angkut bebannya juga lebih baik dibanding varian midrange, yakni 6,3 ton.
Fitur standar yang melekat pada ketiga varian di atas meliputi sistem pengemudian otomatis (autopilot) dan adaptive air suspension.
Di samping itu, Tesla Cybertruck diperkuat dengan struktur bodi yang kokoh, diklaim anti penyok dan anti korosi. Stuktur bodi ini didesain untuk memberikan perlindungan maksimum kepada pengemudi dan penumpang di dalamnya. Tesla Cybertruck juga dilengkapi dengan kaca berkekuatan tinggi.
Meski demikian, Tesla mendapatkan banyak kritikan karena dinilai desainnya tidak aman untuk pejalan kaki dan pengguna jalan lainnya.(*)
Tempo.co