Pelni Duga Tiket Pesawat Mahal Dongkrak Penumpang Kapal Sejak 2022

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) (Pelni) menduga mahalnya harga tiket pesawat membuat jumlah penumpang kapal bengkak 150 persen dalam dua tahun terakhir. Ilustrasi (Foto : cnnindonesia)

IDNPRO.CO, JAKARTA – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) (Pelni) menduga mahalnya harga tiket pesawat membuat jumlah penumpang kapal bengkak 150 persen dalam dua tahun terakhir.

Direktur Utama Pelni Tri Andayani mengatakan pihaknya selalu meminta dispensasi kapasitas kapal 150 persen per tahun kepada Kementerian Perhubungan. Ini membuat penumpang kapal akhirnya membludak, meski tidak dalam peak season.

“Biasanya, kami mintakan dispensasi itu hanya pada peak season, pada saat lebaran, natal, dan tahun baru,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat, Selasa (2/7/24).

“Namun, dua tahun terakhir mungkin ya mungkin dikarenakan berkurangnya frekuensi penerbangan di seluruh (atau) di beberapa daerah dan semakin signifikan perbedaan tarif dengan moda transportasi udara, sehingga jumlah penumpang (kapal Pelni) ini sangat meningkat,” duga Tri Andayani.

Wanita yang akrab disapa Anda itu menampilkan foto-foto kepadatan penumpang kapal Pelni. Pada dua tahun terakhir, terlihat banyak penumpang yang sampai harus berbaring di lantai sejumlah ruangan kapal.

Meski begitu, Anda menjamin keselamatan kapal Pelni tetap diperhatikan.

“Namun, 150 persen ini (peningkatan penumpang per tahun dalam dua tahun terakhir), walaupun sampai tidur-tidur begini, alat keselamatan tetap kami jaga,” klaim Anda.

Anda merinci setiap satu kapal Pelni umumnya mampu mengangkut minimal 1.000 penumpang. Kapasitas total penumpang yang bisa diangkut mencapai 3.500 orang.

Pelni saat ini memiliki sekitar 26 kapal. Akan tetapi, ada sekitar 12 kapal yang umurnya sudah melewati umur teknis dan ekonomis 30 tahun.

Oleh karena itu, Anda mengajukan penyertaan modal negara (PMN) Rp500 miliar untuk membeli satu kapal baru. Ini akan menggantikan Kapal Motor (KM) Umsini yang sudah berumur 39 tahun alias kapal tertua milik Pelni sekarang.

“Rencananya, (PMN Rp500 miliar) akan dimanfaatkan untuk pembelian satu unit kapal penumpang new building 2 in 1 dengan kapasitas 1.000 penumpang dan 75 kontainer, untuk menggantikan Kapal Umsini,” jelasnya.

“Harga kapal penumpang yang diasumsikan sebesar Rp1,5 triliun per unit … Sedangkan kekurangannya sebesar Rp1 triliun akan kami usulkan pada PMN tahun anggaran 2025,” tambah Anda.

Pelni menyebut belum ditentukan negara mana asal pembelian kapal baru tersebut. Anda cuma menegaskan akan membuka bidding untuk semua perusahaan terkait, baik di dalam negeri dan luar negeri.

Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Demokrat Vera Febyanthy mengatakan Pelni harus bisa bersaing, termasuk dengan moda transportasi udara. Ia meminta perusahaan pelat merah ini kudu membuat kapal seindah, senyaman, dan seaman mungkin.

Pasalnya, Vera mengatakan kapal saat ini seakan hanya menjadi pilihan tak terhindarkan bagi kelompok kelas menengah ke bawah.

“Pilihan bagi orang kelas menengah ke bawah, yang memang sudah enggak punya lagi alternatif pilihan mereka. Naik pesawat mahal, dengan kapal laut mereka bisa save kurang lebih Rp300 ribu daripada naik pesawat yang budget air,” kata Vera

Penulis: DelaEditor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://idnpro.co/