PROBATAM.CO, Batam – Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam, Syahril Japarin, mengapresiasi pelaksanaan seminar Batam Medical Blockchain (BMB) yang diinisiasi oleh dClinic dan Deloitte Asia Tenggara bekerjasama dengan BP Batam di Kantor Deloitte, Singapura, Sabtu (2/11/2019) siang.
Seminar ini mendapat perhatian para pengusaha Singapura dan pemerintah, baik Indonesia maupun Singapura.
Menurut Syahril, seminar BMB secara luas dipandang sebagai keberhasilan besar bagi inovasi industri kesehatan.
“Batam medical blockchain menawarkan ide, inovasi ataupun jalan keluar bagi pemerintah dan dunia usaha dalam inovasi bidang kesehatan dengan Healthcare Blockchain,” kata Syahril.
“BP Batam mendorong setiap orang untuk berinovasi bersama kami dan dClinic,” ujarnya menambahkan.
Dr. Richard Satur selaku CEO dClinic dalam kesempatan tersebut di hadapan para tamu VIP Government Blockchain Association (GBA) Singapura menguraikan model dan peluang kerjasama dClinic dan BP Batam perihal proyek tersebut.
Ia mengajak agar para pelaku kesehatan, konsumen, dan tim perawatan profesional dapat memanfaatkan BMB tersebut.
“BMB ini sangat berpotensi membantu pemerintah Batam dan Indonesia melakukan penghematan besar pada anggaran perawatan kesehatan mereka yang terus bertambah,” ujarnya.
Selain itu, ungkap dia, BMB akan membantu masyarakat dan konsumen mendapatkan hasil perawatan kesehatan yang positif melalui keterlibatan berdasarkan data layanan kesehatan yang dapat dipercaya, dapat diandalkan, dan tersedia melalui BMB.
Ia meyakini sejak penandatanganan proyek Blockchain Healthcare dengan nilai US$ 140juta di Batam pada Juli lalu, telah terjadi perkembangan yang signifikan.
Dalam seminar tersebut dClinic juga mengundang organisasi-organisasi Blockchain lainnya untuk melihat bagaimana mereka dapat berintegrasi ke dalam BMB Eco-System untuk membantu memberikan nilai lebih besar kepada masyarakat Indonesia dan Singapura, dan akhirnya ke wilayah ASEAN yang lebih luas.
Senada dengan Satur, Stephen Moo, Managing Director dClinic Indonesia, mendorong organisasi dan penyedia aplikasi layanan kesehatan untuk berintegrasi ke dalam BMB melalui API yang tersedia.
“Sistem dan Aplikasi Layanan Kesehatan aktif dan ekspansif yang diintegrasikan ke dalam BMB akan mengarah pada lebih banyak layanan kesehatan dan kebugaran yang berbasis bukti untuk wilayah ASEAN,” ujar Mr Moo.
Presiden GBA Singapura, Andrew Koh dalam sesi panel menyatakan kemajuan yang dibuat oleh Rumah Sakit BP (RSBP) Batam jelas memajukan sistem blockchain di Batam.
“Batam sebagai pelopor Blockchain akan maju dan berdampak baik bagi Indonesia dan tentu ASEAN khususnya untuk bidang Wisata Medis dan Layanan Khusus lainnya seperti IVF,” ungkapnya.
Deloitte Asia Tenggara menyediakan Tata Kelola dan PMO untuk Program BMB. dClinic sedang membangun BMB berdasarkan platform Private Healthcare Blockchain (PHB) miliknya.
BP Batam merupakan pendukung utama untuk proyek ini. RSBP Batam bermitra dengan dClinic untuk menyediakan mekanisme pengiriman bagi konsumen, organisasi perawatan kesehatan, tim klinis profesional dan perawatan untuk berinteraksi melalui BMB.
Sementara Pusat Data dan Sistem Informasi (PDSI) BP Batam memberikan dukungan kepada Deloitte Asia Tenggara dan dClinic untuk membantu menciptakan Infrastruktur Blockchain Batam. (r/arf)