Wakil Wali Kota, “Enterpreneurship dan Kolaborasi Warga Kunci Era 4.0”

IDNPRO.CO, Bandung – Revolusi Industri 4.0 tak hanya menuntut pemerintah daerah menggali literasi digital, tetapi juga mengoptimalkan optimalisasi enterpreneurship. Hal itu menjadi salah satu kunci suksesnya.

Pernyataan tersebut dilontarkan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana usai mengikuti Rapat Koordinasi Komisariat Wilayah (Rakor Komwil) III Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Kota Tangerang Banten yang berlangsung pada 4-6 Desember 2019.

Ia menegaskan, kehadiran teknologi sudah tidak bisa dihindari lagi. Justru, harus dieksplorasi sehingga bisa menunjang pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat. “Ke depan pemerintah kota mulai menggunakan cara meningkatkan pelayanan yang ujungnya semua ke masyarakat. Pemanfaatan teknologi untuk inovasi. Tapi jangan sampai membelenggu kita,” ujarnya.

Wakil wali kota menegaskan, tiga pilar pembangunan di Kota Bandung yakni kolaborasi, inovasi dan desentralisasi menjadi landasan utama dalam menggulirkan sistem pemerintahan. Bahkan, ketiga hal tersebut sangat dinamis sehingga cocok diterapkan dalam beragam kondisi.

Seperti dalam koteks inovasi dan kolabrasi, ia menerangkan, Pemkot Bandung tidak hanya melebarkan sayap menggandeng para stakeholder tetapi yang terpenting adalah merangkul keterlibatan masyarakat.

“Inovasi bukan hanya melulu soal teknologi, tapi memperlakukan warga bukan sebagai objek. Warga dibangkitkan kolaborasinya dan semangatnya supaya memiliki peran dalam membangun kotanya,” jelasnya.

Selebihnya, wakil wali kota menuturkan bahwa Pemkot Bandung kini semakin gencar membangun kepercayaan bersama aparat kewilayahan. Sebab, ujar dia, para aparat kewilayahan ini menjadi ujung tombak pemerintahan yang lebih memahami karakteristik potensi daerahnya masing-masing.

Untuk itu, ia mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Bandung untuk lebih meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat. Sehingga masyarakat bisa merasakan kehadiran pemerintah dan terpikat untuk bergabung ikut terlibat dalam proses pembangunan.

“Termasuk kita harus mulai berani desentralisasi memberikan kewenangan kepada wilayah. Bandung dengan 30 kecamatan memiliki karakteristik berbeda. Jadi wilayah yang lebih tahu,” terangnya.

Dalam kesempatan dialog bersama para kepala daerah, Apeksi Komwil III menghadirkan Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Asri Wahyuni dan Sosiolog Universitas Indonesia, Imam B. Prasodjo sebagai narasumber.

Wakil wali kota pun menangkap banyak masukan yang menjadi bahan untuk merancang program bagi masyarakat. Di antaranya dari sektor perekonomian, yakni mendongkrak potensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang harus didorong oleh Pemkot Bandung agar bisa meningkatkan usahanya. (r/arf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://idnpro.co/